Siang itu, Mariko Haugen sedang berenang di samping seekor kura-kura,
tak jauh dari tepian perairan Maui, Hawaii, Tiba-tiba muncul seekor hiu
harimau (tiger shark), sepanjang 3,6 meter.
Ketika berhadapan dengan hewan mematikan itu, alih-alih panik, reaksi reflek Mariko justru melayangkan sejumlah tinju ke arah hiu tersebut, mengincar bagian hidungnya. Cara ini ternyata efektif memaksa predator itu kabur dan berenang ke arah berlawanan.
"Tiba-tiba, seperti berada dalam adegan film Hollywood. Anda melihat si rahang besar mendekatimu," kata dia. "Aku tak bisa menggambarkan dengan kata-kata betapa mengerikannya saat itu."
Ketika berhadapan dengan hewan mematikan itu, alih-alih panik, reaksi reflek Mariko justru melayangkan sejumlah tinju ke arah hiu tersebut, mengincar bagian hidungnya. Cara ini ternyata efektif memaksa predator itu kabur dan berenang ke arah berlawanan.
"Tiba-tiba, seperti berada dalam adegan film Hollywood. Anda melihat si rahang besar mendekatimu," kata dia. "Aku tak bisa menggambarkan dengan kata-kata betapa mengerikannya saat itu."
Nyawanya memang selamat, namun perkelahiannya dengan hiu membuat Mariko menderita luka-luka. Ia membutuhkan 60 hingga 70 jahitan pada tangannya, akibat tinjunya ke arah hidung tergelincir ke rahang hewan buas itu.
Meski tak sampai digigit hiu, gigi setajam pisau ikan itu meninggalkan luka cukup dalam di tangannya. "Aku meninjunya dua kali dengan tangan ini," kata Mariko yang menyandang sabuk hitam Taekwondo, menunjukkan tangannya tang masih dibalut perban.
Ia bersyukur punya kemampuan bela diri, yang membuatnya lolos dari maut. "Latihan taekwondo membuatku tahu bagaimana caranya memukul."
Setelah hiu itu pergi, Mariko dan suaminya, Don, menepi ke pantai dengan selamat. Meski Mariko bersyukur punya reflek bagus dan kemampuan taekwondo, pasangannya merasa bisa lolos dari hiu adalah sebuah keberuntungan. "Kami sangat beruntung," kata dia.
Hiu harimau, diberi nama dari loreng hitam yang ada di sisi tubuhnya, dikenal buas dan diketahui pernah menyerang manusia sebelumnya.
Hiu jenis ini punya reputasi sebagai pemakan segala, dari ikan kecil, kura-kura, bahkan menyantap lumba-lumba.
Meski pernah mengalami pengalaman mengerikan dengan laut, Mariko dan Don mengaku tidak trauma. Mereka akan segera kembali ke laut. "Aku mengatakan pada anak-anakku, tak ada alasan untuk takut pada hiu. Banyak hal yang lebih mengerikan, kanker payudara misalnya. Sebab peluangnya 1:8," kata Don. "Sementara peluang digigit hiu hanya 1: 4 juta pada wisatawan di Hawaii. Jadi tak ada alasan untuk takut."
Kisah serupa sebelumnya juga menimpa Scott Stephens, peselancar yang diserang hiu saat menaklukkan ombak di perairan Eureka. Ia selamat setelah meninju kepala hiu tersebut. Baca kisah selanjutnya di tautan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar